Sistem Bus

Posted by Nawir One Taufik Selasa, 09 November 2010 0 komentar

Sistem Bus adalah penghubung bagi keseluruhan komponen komputer dalam menjalankan tugasnya

Komponen komputer :

· CPU

· Memori

· Perangkat I/O

Transfer data antar komponen komputer.

· Data atau program yang tersimpan dalam memori dapat diakses dan dieksekusi CPU melalui perantara bus

· Melihat hasil eksekusi melalui monitor juga menggunakan sistem bus

· Kecepatan komponen penyusun komputer harus diimbangi kecepatan dan manajemen bus yang baik

Jenis Data :

· Memori :

Memori umumnya terdiri atas N word memori dengan panjang yang sama. Masing–masing word diberi alamat numerik yang unik (0, 1, 2, …N-1). Word dapat dibaca maupun ditulis pada memori dengan kontrol Read dan Write. Lokasi bagi operasi dispesifikasikan oleh sebuah alamat.

· Modul I/O :

Operasi modul I/O adalah pertukaran data dari dan ke dalam komputer. Berdasakan pandangan internal, modul I/O dipandang sebagai sebuah memori dengan operasi pembacaan dan enulisan. Seperti telah dijelaskan pada bab 6 bahwa modul I/O dapat mengontrol lebih dari sebuah perangkat peripheral. Modul I/O juga dapat mengirimkan sinyal interrupt.

· CPU :

CPU berfungsi sebagai pusat pengolahan dan eksekusi data berdasarkan routine–routine program yang diberikan padanya. CPU mengendalikan seluruh sistem komputer sehingga sebagai konsekuensinya memiliki koneksi ke seluruh modul yang menjadi bagian sistem komputer.

Interkoneksi Bus

Bus merupakan lintasan komunikasi yang menghubungkan dua atau lebih komponen komputer

Sifat penting dari bus adalah media transmisi yang dapat digunakan bersama oleh sejumlah perangkat yang terhubung padanya

Maksud dari digunakan bersama adalah diperlukan aturan main agar tidak terjadi tabrakan data atau kerusakan data yang ditransmisikan. Walaupun digunakan bersama, namun dalam satu waktu hanya ada sebuah perangkat yang dapat menggunakan bus.

Sebuah bus biasanya terdiri atas beberapa saluran, jumlah saluran dalam bus data dikatakan lebar bus, dengan satuan bit, misal lebar bus 16 bit.

[...]

Interrupt

Posted by Nawir One Taufik 0 komentar

Interupsi atau bisa disebut Interrupt memiliki pengertian suatu permintaan khusus kepada mikroprosessor untuk melakukan sesuatu. Bila terjadi interupsi, mikroprosesor akan menghentikan dahulu apa yang sedang dikerjakannya dan mengerjakan permintaan khusus tersebut.

Jenis-jenis interrupt:

a.Software, interrupt jenis ini juga disebut System call. Misalnya, suatu program ingin mencetak hasil dengan printer

b.Hardware, terjadi karena adanya aksi pada perangkat keras, seperti penekanan tombol keyboard atau menggerakkan mouse. Interrupt ini terbagi lagi menjadi dua,yaitu: Maskable Interrupt(terjadi karena aksi luar) dan Non Maskable Interrupt(terjadi karena memori atau kesalahan parity pada program)

Penyebab terjadinya Interrupt:

a) Program, terjadi akibat eksekusi suatu instruksi

b) Timmer, disebabkan oleh timmer prosessor

c) I/O, disebabkan oleh I/O controller baik sebagai tanda bahwa operasi telah selesai maupun memberi tanda eror.

d) Kegagalan hardware, disebabkan oleh kesalahan hardware seperti power failure dan memori parity eror.

Ada dua aksi yang diberikan saat terjadi interrupt:

a) Syncronous I/O. I/O dijalankan, I/O selesai digunakan, kontrol menginformasikan kembali ke user proses. Untuk menunggu selesai digunakannya I/O, digunakan perintah wait.

b) Asyncronous I/O. Kembali ke user program tanpa harus menunggu I/O.

Prioritas dalam interrupt

Dalam penerimaan suatu interrupt ini, komputer membagi interrupt tersebut dalam berbagai level, tergantung dari CPU yang digunakan. Misalnya pada komputer yang digunakan untuk pekerjaan yang cukup membutuhkan konsentrasi dari CPU, maka CPU tersebut memungkinkan untuk mengabaikan interrupt yang prioritasnya rendah, katakanlah pengetikkan yang dilakukan oleh seorang user melalui keyboard, namun komputer tersebut akan memberikan respon yang sangat cepat apabila terjadi gangguan pada memori yang digunakannya.

Multiple Interrupt (Interupsi Ganda)

Misalnya suatu komputer akan menerima permintaan interupsi saat proses pencetakan dengan printer selesai, disamping itu dimungkinkan dari saluran komunikasi akan mengirimkan permintaan interupsi setiap kali data tiba.

Ada 2 pendekatan dalam mengolah interupsi ganda, yaitu :

· Pengolahan interupsi berurutan / sekuensial

Menolak atau tidak mengizinkan interupsi lain saat suatu interupsi ditangani prosesor.

Setelah prosesor selesai menangani suatu interupsi makainterupsi lain baru di tangani.

· Pengolahan interupsi bersarang yaitu mendefinisikan prioritas bagi interupsi

Interrupt handler mengizinkan interupsi berprioritas lebih tinggi ditangani terlebih dahulu

[...]